A.
Pengertian
Falsafah dan Falsafah Keperawatan
Falsafah adalah pengetahuan
dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan
sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.)
Falsafah keperawatan
merupakan pandangan tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang
menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakekat manusia yang
dimaksut disini adalah manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, social dan
spiritual, sedangkan esensinyaadalah falsafah keperawatan yang meliputi :
Pertama,
memandang
bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala
kebutuhannya baik kebutuhan biolohis, psikologis, sosial dan spiritual yang
diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak atau
sebagian dari kebtuhannya.
Kedua,
bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan memperhatikan
aspek kemanusiaan.
Ketiga,
setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku,
kepercayaan, status sosial, agama, dan ekonomi.
Keempat,
pelayanan
keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari system pelayanan
kesehatan mengingat perawat bekerja
dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri.
Kelima,pasien
adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang
penerima jasa yang pasif.
B. Keyakinan yang Harus Dimiliki
Perawat
Beberapa keyakinan yang harus dimiliki perawat dalam
meaksanakan asuhan keperawatan:
1.
Manusia adalah
individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual yang unik.
Keyakinan ini menjadi pedoman
bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan:perawat harus memenuhi
kebutuhan klien secara holistik. Kebutuhan klien yang holistik dan unik
menuntut kemampuan perawat yang tepat dalam menganalisis kebutuhan klien.
Kemampuan analisis yang rendah dapat menimbulkan salah interpretasi dalam
pemenuhan klien akibat kekeliruan perawat dalam menetapkan masalah keperawatan
yang dialami klien. Karenanya, untuk mewujudkan semua ini,perawat harus memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang aspek manusia yang meliputi aspek
biologis,psikologis,sosial,spiritual, dan kultural secara keseluruhan.
2.
Keperawatan
adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan
yang optimal.
Keperawatan merupakan suatu bentuk
layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan
kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk layanan
bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga,kelompok,dan
masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan
manusia(lokakarya keperawatan nasional,1983).
Konsep keperawatan:
·
Asuhan yang diberiakan perawat
bersifat holistik – menyeluruh pada semua aspek “manusia” klien, bukan berfokus
pada aspek biologis semata sebagaimana telah dijelaskan di atas.
·
Sasaran asuhan keperawatan adalah
klien, mulai dari tingkat individu sampai tingkat masyarakat. Dalam konsep
ini perawat meyakini bahwa jika individu sehat, komunitas
atau masyarakat akan sehat pula.
·
Lingkup layanan keperawatan bukan
terbatas pada klien yang sakit saja, tetapi juga klien yang sehat. Tujuan
perawatan terhadap klien yang sakit adalah membantu klien mencapai kesembuhan
dan menjalankan fungsinya sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing.
·
Eksistensi keperawatan berlangsung
sepanjang kehidupan manusia. Selama masih ada kehidupan manusia, selama itu
pula keperawatan akan tetap ada.
·
Intervensi keperawatan mencakup
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Semua intervensi
keperawatan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan derajad kesehatan
klien, mulai dari level individu hingga masyarakat, baik dalam kondisi sehat
maupun sakit.
3.
Tujuan asuhan
keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama dari semua anggota tim
kesehatan dan pasien atau keluarga.
Asuhan
keperawatan merupakan bentuk layanan keperawatan profesional kepada klien
dengan menggunakan metodologi proses keperawatan. Asuhan keperawatan diberikan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar klien pada semua tingkatan usia dan
tingkatan fokus.
Upaya
melibatkan klien dan keluarga dalam penetapan tujuan asuhan keperawatan
mempunyai beberapa manfaat.
·
Klien dan keluarga akan merasa
memiliki tanggung jawab dalam pencapaian tujuan perawatan.
·
Dapat terwujud dan terbina kerja
sama yang baik antara perawat, klien,dan keluarga yang dilandasi oleh rasa
saling percaya.
4.
Dalam melakukan
asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses keperawatan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan klien.
Proses
keperawatan merupakan metode ilmiah sistematik yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada klien guna mencapai dan mempertahankan keadaan
bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal. Dikatakan sebagai metode ilmiah karena
proses keperawatan terdiri atas beberapa tahap atau langkah yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup klien.
5.
Perawat
bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang dalam melakukan
asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan keperawatan.
Sebagai
tenaga kesehatan yang profesional, perawat harus siap bertanggung jawab
terhadap apapun yang dilakukannya. Tanggung jawab prawat bukan hanya ditujukan
kepada klien dan keluarga, tetapi juga kepada masyarakat, profesi prawat itu
sendiri, dan terutama bertanggung jawab kepada Tuhan.
Pendidikan
keperawatan harus dilaksanakan terus-menerus untuk mewujudkan pertumbuhan dan
perkembangan staf dalam pelayanan kesehatan.
Keperawatan merupakan profesi sepanjang hayat;
dengan demikian, perawat adalah pelajar sejati. Artinya, setiap perawat
dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya, baik dari segi kognitif,
psikomotor, maupun efektif. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetansi diri
perawat adalah melalui pendidikan formal dan informal. Oleh karena
itu, dalam setiap diri perawat harus tertanam motivasi yang kuat untuk selalu
meningkatkan pendidikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar